Sebuah inovasi menarik hadir untuk meningkatkan kenyamanan pengunjung dan wisatawan. Toilet bawah tanah Malioboro yang telah diresmikan di Titik Nol Kilometer Yogya menawarkan pengalaman menggunakan toilet yang unik dan inspiratif.
Toilet yang telah diresmikan oleh Gubernur DIY Sri Sultan HB X dan Walikota Yogyakarta kala itu Haryadi Suyuti merupakan sebuah karya arsitektur yang mencerminkan kearifan lokal dari Kota Yogyakarta.
Fakta toilet bawah tanah Malioboro, Sumber: liputan6.com
Bisnis toilet umum memang sudah merajalela dimana-mana. Hal itu sejalan dengan kebutuhan dasar manusia untuk buang hajat dimanapun sedang berada. Biasanya Anda akan dikenakan tarif sebesar 2 ribu rupiah jika ingin menggunakan toilet.
Namun pemerintah Kota Jogja ingin memberi kenyamanan pada pengunjung Malioboro dengan menghadirkan toilet gratis yang dilengkapi dengan fasilitas dan teknologi canggih. Berikut ini adalah beberapa fakta tentang toilet bawah tanah Malioboro yang perlu Anda ketahui:
Toilet bawah tanah di Malioboro berjumlah sebanyak 12 unit dengan 12 toilet khusus untuk pria dan 8 untuk wanita. Di dalamnya terdapat toilet model jongkok, duduk, hingga tempat buang air kecil untuk memastikan kebutuhan setiap pengguna terpenuhi.
Keberagaman ini mencerminkan perhatian pada kebutuhan masing-masing orang. Yang tidak kalah menarik adalah tersedianya aksesibilitas bagi penyandang disabilitas. Jadi saudara yang memiliki kebutuhan khusus tidak perlu khawatir jika ingin menggunakan toilet di situ.
Desain yang memperhitungkan kebutuhan pengunjung dengan beragam preferensi dan kondisi kesehatan bertujuan untuk menghadirkan kenyamanan dan salah satu upaya pemerintah dalam memberikan pelayanan yang terbaik.
Fasilitas nursery room, Sumber: detik.com
Toilet bawah tanah Malioboro tak hanya menghadirkan kenyamanan dalam kebutuhan dasar untuk buang hajat saja, melainkan juga menunjukkan kepedulian terhadap kebutuhan khusus yaitu fasilitas khusus untuk ibu menyusui.
Fasilitas khusus ibu menyusui memberikan ruang pribadi bagi ibu-ibu yang membutuhkan agar bisa memberi asi dengan nyaman pada sang buah hati. Hal ini menunjukkan bahwa pemerintah sangat peduli terhadap semua pengunjung, termasuk ibu menyusui.
Selain kenyamanan, keamanan juga menjadi hal yang sangat diperhatikan oleh pemerintah Kota Yogya. Toilet bawah tanah Malioboro telah dilengkapi kamera pengawas CCTV untuk memberikan rasa aman bagi para pengunjung.
Melalui teknologi pemantauan ini pemerintah berupaya memastikan bahwa pengunjung merasa terlindungi dan tenang selama berada di lokasi tersebut. Langkah ini juga mencerminkan komitmen untuk menciptakan ruang publik yang aman dan nyaman.
Dengan penggunaan teknologi modern ini, pemerintah Kota Yogyakarta menunjukkan perhatian serius terhadap aspek keamanan demi meningkatkan pengalaman positif bagi para pengunjung Malioboro.
Pembangunan toilet umum bawah tanah ini menelan anggaran lebih dari 5 milyar rupiah atau tepatnya Rp 5,8 miliar. Tentu saja hal ini sebanding dengan fasilitas dan teknologi yang ada. Untuk pengolahan limbahnya saja sudah menerapkan teknologi ramah lingkungan.
Jika pada umumnya limbah toilet dibuang ke dalam tanah atau septic tank, toilet yang ada di Malioboro sudah menerapkan cara yang inovatif. Limbah dari toilet ini tidak hanya dibuang begitu saja, melainkan diolah melalui sistem Instalasi Pembuangan Air Limbah (IPAL).
IPAL tersebut terletak di bawah tanah. Pengelolaan menggunakan metode ini mampu membuat limbah menjadi lebih terkendali, sehingga keberadaan toilet tidak memberi dampak buruk terhadap lingkungan sekitar.
Toilet bawah tanah ini tidak hanya dirancang sebagai tempat untuk buang hajat saja, akan tetapi juga menyuguhkan arsitektur ornamen yang memukau. Karya seni tersebut dijadikan media untuk penyampaian pesan dan cerita pada setiap pengunjung yang datang.
Konsep ini mampu memberi pengalaman unik bagi setiap pengguna toilet, terutama untuk wisatawan yang berasal dari luar kota. Melalui karya yang ada diharapkan mereka dapat menikmati keindahan dan mendapatkan wawasan tentang kearifan lokal Jogja.
Larangan merokok di area toilet umum, Sumber: antaranews.com
Pengguna toilet bawah tanah Malioboro tidak diperbolehkan merokok. Oleh karena itu di depan pintu masuk toilet terdapat asbak sebagai solusi bagi mereka yang tetap ingin merokok agar tidak mengganggu kenyamanan pengunjung lain.
Suasana bersih dan nyaman dalam toilet semakin terasa maksimal dengan keberadaan pendingin udara (AC). Fasilitas yang ada di toilet bawah tanah Malioboro menjadi contoh yang inspiratif bagi toilet umum lainnya.
Pembangunan toilet di titik nol Malioboro menjadi suatu keputusan yang sangat tepat. Lokasi tersebut menjadi pusat kegiatan, sehingga banyak orang berkumpul. Hal itu karena adanya destinasi populer seperti Taman Pintar dan tempat penitipan kendaraan.
Dengan adanya toilet bawah tanah, kebutuhan masyarakat sekitar dan pengunjung yang datang ke kawasan tersebut dapat terpenuhi dengan lebih baik. Sebelumnya masyarakat cukup kesulitan menemukan toilet yang layak di sekitar Malioboro.
Kubikel toilet, Sumber: detik.com
Toilet bawah tanah di Malioboro sudah menggunakan sekat kubikel untuk beberapa bagiannya. Keberadaan sekat kubikel bertujuan agar pengguna dapat merasa lebih nyaman dan aman saat menggunakan fasilitas toilet. Sekat kubikel juga menciptakan lingkungan yang lebih bersih.
Cubicle toilet yang ada di bawah tanah Malioboro ini mencerminkan standar kebersihan dan estetika yang tinggi. Jika Anda tertarik mengadopsi desain toilet bawah tanah Malioboro yang sudah menggunakan sekat kubikel, maka kami bisa membantunya.
Kami merupakan spesialis kubikel toilet yang telah berpengalaman selama bertahun-tahun membangun cubicle toilet untuk berbagai kebutuhan mulai dari rumah pribadi, sekolah, kantor, rumah sakit, hingga fasilitas umum lainnya.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai produk cubicle dan layanan kami, Anda bisa berkonsultasi dengan admin melalui kontak WhatsApp yang tersedia.
