Toilet sebagai sarana sanitasi di tempat umum tentu sangat dibutuhkan oleh semua orang. Toilet yang baik adalah toilet yang dirancang sesuai dengan kebutuhan penggunanya, terlebih bagi orang yang memiliki keterbatasan fisik atau difabel.
Saat ini area publik seperti pusat perbelanjaan, stasiun, hingga bandara sudah banyak yang menyediakan toilet untuk penyandang disabilitas, meskipun jumlahnya tidak banyak. Meskipun begitu, toilet di area publik tentunya harus dibuat dengan senyaman mungkin. Bukan hanya aspek kebersihan, namun aspek keamanan juga perlu diperhatikan.
Perbedaan fisik antara orang normal dengan orang penyandang difabel menyebabkan tuntutan keamanan dan kenyamanan toilet pun berbeda. Maka dari itu, toilet untuk difabel harus dibuat sesuai dengan standar yang berlaku. Namun tentunya standar toilet untuk disabilitas berbeda dengan standar toilet umum.
Sama halnya dengan jenis toilet lainnya, toilet yang diperuntukkan untuk penyandang disabilitas juga memiliki standar tersendiri. Toilet perlu di desain dengan menyesuaikan kebutuhan penyandang disabilitas agar mereka memiliki ruang gerak yang nyaman. Lalu bagaimana standar toilet untuk penyandang disabilitas di area publik? Berikut penjelasannya.
Dari segi ukuran, toilet untuk penyandang disabilitas tentu berbeda dengan ukuran toilet pada umumnya. Luas dari toilet harus dibuat dengan senyaman mungkin. Umumnya, toilet bagi penyandang disabilitas memiliki ukuran yang lebih luas.
Hal ini tentu saja bukan tanpa alasan, karena luas toilet yang dibuat harus mempertimbangkan ruang gerak bagi pengguna kursi roda. Setidaknya ukuran partisi cubicle toilet untuk penyandang disabilitas minimal adalah 152,5 cm x 227,5 cm.
Selain luas ruangan, daun pintu toilet difabel juga perlu diperhatikan. Terdapat dua jenis pintu yang biasanya digunakan pada toilet difabel di area publik. Jenis pintu yang pertama menggunakan pintu geser atau sliding door dan juga pintu swing yang dilengkapi dengan door close.
Untuk lebar daun pintunya sendiri minimal 90 cm hingga 1,5 m. Dengan ukuran tersebut, para pengguna kursi roda bisa lebih leluasa untuk keluar masuk toilet.
Untuk jenis lantai pada toilet penyandang disabilitas harus menggunakan jenis lantai yang kasar dan selalu kering. Hal ini bertujuan agar para penyandang disabilitas tidak mudah tergelincir karena lantainya licin dan basah.
Meskipun menggunakan jenis lantai yang kasar, kebersihan lantai pada toilet harus tetap diperhatikan agar tetap kering. Sehingga tetap aman ketika digunakan dan tidak menimbulkan bahaya bagi penggunanya.
Ketinggian kloset juga perlu diperhatikan dalam hal ini. Pastikan bahwa ketinggian kloset setara dengan tinggi dari kursi roda. Tujuannya adalah agar penyandang difabel bisa lebih mudah berpindah dari kursi roda ke kloset, begitupun sebaliknya.
Toilet bagi penyandang difabel perlu memperhatikan tata letak fasilitas yang dimiliki. Sebut saja seperti tisu, cermin, shower, dan wastafel. Fasilitas tersebut harus diletakkan atau dipasang dalam jangkauan yang mudah. Agar para penyandang difabel bisa dengan mudah menjangkau ketika ingin menggunakannya.
Untuk menunjang kenyamanan dan keamanan para penyandang difabel, sebuah toilet perlu dilengkapi dengan berbagai fasilitas pendukung. Di bawah ini adalah berbagai fasilitas yang perlu ada pada kamar mandi difabel, yakni sebagai berikut:
Satu hal wajib yang perlu tersedia pada toilet disabilitas adalah pegangan tangan atau handrail. Handrail ini bermanfaat untuk menjadi pegangan atau penyangga saat penyandang disabilitas berjalan dan berpindah dari kursi roda ke kloset.
Selain bermanfaat untuk pengguna kursi roda, handrail juga sangat bermanfaat untuk penyandang difabel yang tidak bisa melihat atau buta sebagai tumpuan dan tempat "rambatan" ketika berjalan. Handrail biasanya terbuat dari material stainles steel yang tahan lama dan tidak mudah berkarat.
Fasilitas yang tidak kalah pentingnya dan harus ada pada toilet disabilitas adalah tombol darurat. Tombol darurat harus diletakkan di tempat yang mudah dijangkau. Tujuan dari penggunaan tombol darurat ini adalah sebagai sarana untuk permintaan bantuan bagi penyandang difabel yang mungkin saja mengalami insiden saat sedang berada di dalam toilet.
Seperti yang kita semua tahu, penyandang disabilitas tidak melulu hanya orang yang menggunakan kursi roda. Akan tetapi orang yang tidak bisa melihat atau buta juga termasuk penyandang disabilitas.
Oleh karena itu, penggunaan rambu dengan sistem cetak timbul sangat diperlukan pada toilet disabilitas. Hal ini bertujuan agar orang-orang yang tidak bisa melihat dapat memahami petunjuk penggunaan kamar mandi dengan baik.
Fasilitas lainnya yang perlu ada pada toilet difabel adalah kran wastafel yang menggunakan sistem sensor. Wastafel dengan sistem kran seperti ini dapat menyalakan air secara otomatis ketika ada tangan yang mendekat. Dengan penggunaan jenis wastafel ini, dapat memudahkan para penyandang difabel ketika ingin menggunakan wastafel.
Nah, itulah sedikit informasi penting mengenai toilet bagi penyandang disabilitas. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, cubicle toilet disabilitas yang dibuat sesuai dengan standar dapat memberikan kenyamanan serta keamanan bagi para penggunanya.
Apabila Anda ingin membuat cubicle toilet disabilitas atau jenis cubicle toilet umum, Anda bisa menghubungi cubicle toilet Jakarta. Konsultasikan perihal cubicle toilet yang Anda butuhkan kepada kami. Cubicle toilet Jakarta siap membantu Anda untuk memenuhi kebutuhan cubicle toilet Anda.