Toilet merupakan fasilitas sanitasi yang dirancang khusus untuk tempat buang air besar, buang air kecil, cuci tangan, atau cuci muka. Toilet rumah sakit mengakomodasi kebutuhan untuk buang hajat yang digunakan oleh masyarakat umum tanpa membedakan jenis kelamin maupun usia.
Toilet rumah sakit setidaknya harus tersedia untuk dua kategori yaitu toilet umum dan toilet aksesibilitas. Keduanya harus memenuhi beberapa persyaratan agar bisa dikatakan layak dan memenuhi standar.
Kamar mandi atau toilet publik yang ada di rumah sakit merupakan salah satu fasilitas yang sangat penting dan harus memenuhi standar kebersihan, kenyamanan, dan aksesibilitas. Berikut ini adalah beberapa persyaratan yang harus dipenuhi dalam mendesain dan mengelola toilet umum yang ada di rumah sakit.
Toilet harus dirancang memiliki ruang gerak yang cukup agar pengguna bisa keluar masuk dengan mudah. Selain itu, area yang ada di sekitar toilet juga harus cukup luas agar bisa memberikan ruang bagi pengguna yang sedang membutuhkan bantuan.
Toilet rumah sakit harus memiliki kloset dengan ketinggian sesuai standar yang ada. Ketinggian kloset duduk yang disarankan adalah sekitar 36 cm sampai 38 cm dihitung dari permukaan lantai. Hal ini penting sekali untuk diperhatikan karena sangat berpengaruh terhadap kemudahan dan kenyamanan pengguna dalam menggunakan toilet.
Lantai yang ada di area toilet harus dirancang secara khusus agar tidak licin dan tidak menyebabkan genangan air. Penggunaan material yang sesuai akan menghasilkan lantai yang anti slip dan membantu pengguna terhindar dari kecelakaan yang tidak diinginkan.
Selain pemilihan material, kebersihan lantai juga harus dipantau secara teratur untuk menghindari adanya genangan air dan mencegah kelembaban yang bisa membuat lantai menjadi licin.
Baik toilet untuk umum maupun toilet difabel harus memiliki pintu yang mudah dibuka dan ditutup. Pintu toilet yang mudah dibuka tutup dapat memudahkan pengguna dengan mobilitas terbatas maupun staf medis. Pegangan pintu yang ergonomis dan tidak mudah rusak juga patut untuk dipertimbangkan.
Dalam kondisi darurat atau keadaan mendesak kunci atau grendel harus bisa dibuka dari luar untuk memastikan keselamatan pengguna. Hal ini sangat penting untuk mencegah situasi berbahaya dan menghindari kejadian seseorang terjebak di dalam toilet.
Aksesibilitas adalah hal yang sangat penting dalam mendesain dan mengelola toilet rumah sakit. Guna memastikan bahwa semua pengguna baik orang biasa maupun orang dengan keterbatasan fisik bisa menggunakannya dengan nyaman dan aman.
Toilet atau kamar mandi umum yang aksesibel harus memiliki tanda atau simbol disable yang jelas di bagian luarnya. Hal ini sangat membantu orang yang memiliki disabilitas supaya mudah mengidentifikasi fasilitas toilet.
Toilet harus memiliki ruang gerak yang memadai untuk para pengguna kursi roda. Sehingga mereka bisa keluar dan masuk dengan nyaman. Ruangan harus cukup lebar dan bebas dari hambatan baik itu desain yang mengganggu atau alat kebersihan.
Tinggi tempat duduk pada kloset perlu disesuaikan dengan ukuran tinggi para pengguna kursi roda yakni sekitar 45 cm sampai dengan 50 cm. Ketinggian yang ideal mampu memudahkan pengguna kursi roda ketika berpindah dari kursi ke kloset tanpa kesulitan berarti.
Toilet rumah sakit harus dilengkapi dengan pegangan rambat atau handrail yang disesuaikan dengan pengguna kursi roda maupun penyandang disabilitas lainnya. Pegangan rambat perlu diposisikan dengan baik dan memiliki bentuk siku-siku yang mengarah ke atas agar memudahkan pergerakan pengguna kursi roda.
Letak keran air, tisu, tempat sabun, dan pengering tangan harus dipasang sedemikian rupa agar mudah dijangkau orang yang memiliki keterbatasan fisik maupun pengguna kursi roda. Pemasangan yang tepat bisa memudahkan mereka menggunakan fasilitas yang ada tanpa kesulitan.
Tombol bunyi darurat harus terpasang pada toilet rumah sakit agar bisa dimanfaatkan oleh orang yang membutuhkan pertolongan. Sehingga mereka bisa mendapatkan bantuan dengan sesegera mungkin. Tombol bunyi darurat biasanya berupa saklar yang mudah dijangkau dan berlabel, sehingga mudah diidentifikasi.
Dalam memilih material untuk toilet rumah sakit, ada banyak hal yang harus diperhatikan. Mulai dari kualitas bahan yang digunakan hingga tampilan fisiknya. Material yang dipilih harus sesuai dengan standar higienis dan kemudahan dalam pemeliharaan.
Hal tersebut dilakukan untuk memastikan keamanan dan kenyamanan pengguna. Serta menjaga kebersihan lingkungan rumah sakit yang sangat sensitif terhadap penyebaran penyakit. Salah satu jenis toilet dengan material berkualitas yang telah memenuhi standar rumah sakit yaitu cubicle toilet.
Cubicle toilet merupakan jenis toilet yang tahan lama, higienis, dan mudah dibersihkan. Sehingga sangat cocok untuk diaplikasikan pada rumah sakit. Cubicle toilet dapat terbuat dari partisi phenolic board hingga kaca tempered yang sangat kuat. Sehingga mampu bertahan dalam jangka waktu lama.
Kami merupakan jasa instalasi cubicle toilet Jakarta untuk berbagai kebutuhan seperti sekolah, pusat perbelanjaan, stasiun, bandara, restoran dan tentu saja rumah sakit. Desain toilet bisa bervariasi sesuai dengan kebutuhan Anda. Mulai dari tampilan yang sederhana hingga lebih mewah tergantung dari permintaan.
